Ramadhan, Cinta dan Doa-doa yang Masih Tersimpan


Cikalongkulon, 4 Ramadhan 1439 H


Menikmati suasana hutan yang syahdu, mesin-mesin pabrik yang teridur pulas sehari setelah bekerja keras sepanjang minggu , dan kesetiaan wifi yang selalu berbaik hati membawaku ketempat mana saja meski tak beranjak, seperti pintu kemana saja doraemon!

Ramadhan, bulan yang selalu dinanti disetiap tahun. Ramadhan diperantauan, jauh dari keluarga, sudah biasa. Mungkin itu seninya, supaya Lebaran bisa benar-benar menjadi moment “kembali”, kembali mendekatkan yang jauh, kembali memulai hal baru, yang mungkin terlupakan dalam setahun karena jarak.

Syukurku, setiap ramadhan selalu berada ditengah orang-orang yang berbeda. Selalu berada disituasi yang beragam. Ramadhan dirumah sepanjang masa kecil sudah pasti menjadi ramadhan yang paling dirindukan. Ramadhan diperantauan, bersama teman-teman seperjuangan dalam menuntut ilmu, saling ketuk pintu membangunkan sahur, jalan cari warung mana yang buka dini hari, tarawih bareng, tak kalah ngangenin. Ramadhan di tempat KKN, menembus suhu 8 demi bisa makan sahur bareng, gantian ambil catering buka puasa yg yaah, medannya menguji kesabaran, main bareng anak-anak, petasan sepanjang hari, jadi ramadhan yg istimewa. Dan hari ini, dimana masjid jauh, tidak ada pasar, warung, pedagang keliling, angkot, benar-benar ramadhan yg penuh ujian heheh..

Ramadhan, selalu punya cerita berbeda, selalu istimewa, mungkin seperti ramadhanmu tahun ini dan beberapa ramadhan tahun lalu. Sepertinya J

Ramadhan, untukmu yg mungkin saat ini sedang jatuh cinta. Kadang dalam hidup, ada sisi ketidak adilan, saat dimana kita mencintai seseorang. Mencintai tapi tidak dicintai. Eh, tapi rasanya tidak pantas ya kita yg selalu diberi nikmat lebih masih juga jadi makhluk yg perhitungan. Bukankah, ”Apa yg kita lakukan, suatu saat pasti akan kembali pada kita? Meskipun kembali dalam bentuk bukan seperti yg kita harapkan. Tapi, pastilah yg terbaik… ”



“Seperti ketika aku mencintai seseorang. Entah berapa lama. Hingga aku selalu tau, kapan dia jatuh cinta”.



Marhaban Ya Ramadhan.. 


Bulan yg selalu istimewa dan dirindukan J




Tulisan ter -random.
Ditulis ketika gabut (padahal banyak banget yang harus dikerjakan tapi hoream).



Komentar

  1. Waw... Jadi membayangkan ramadhan ri kampung dan di peranatau anda... Emang teh dinda sekarang dimana?

    BalasHapus

Posting Komentar